Lianne Tan lahir di Bilzen, Belgia, pada 20 November 1990. Ayahnya berasal dari Indonesia dan ibunya adalah orang Belgia. Tan sendiri telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia.
“Dia (ayah) berasal dari Bandung di Pulau Jawa. Saya pergi ke sana setiap musim panas untuk mengunjungi keluarga. Itu tempat yang bagus untuk berlatih. Namun, sangat sulit untuk bisa menonjol di bulu tangkis di sana,” katanya, dikutip dari situs web resmi Olimpiade.
“Lahir dari ayah Indonesia dan ibu Belgia merupakan keuntungan karena kami (saya dan saudara laki-laki saya, Yuhan) tumbuh dalam dua budaya yang sangat berbeda dan kami dapat belajar tentang keduanya,” lanjutnya.
Salah satu bukti bahwa Lianne Tan tidak melupakan akar Indonesianya adalah unggahan Instagram-nya pada 17 Agustus 2020. Pada saat itu, ia mengunggah foto dirinya dan Yuhan memakai pakaian adat Indonesia sambil menulis caption yang menyentuh.
“Jangan pernah lupa dari mana kamu berasal. Menjadi setengah Indonesia adalah sesuatu yang selalu saya banggakan. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia,” tulisnya.
“Foto ini diambil saat Indonesia Open 2012. Saya senang melihat foto ini lagi. Ini membawa kembali kenangan indah yang selalu saya bagikan dengan saudara laki-laki saya di tur bulu tangkis. Sungguh suatu kehormatan,” lanjutnya.
Tan sudah menekuni bulu tangkis sejak usia 8 tahun. Pada awalnya, Tan menekuni dua cabang olahraga, yaitu bulu tangkis dan senam. Akan tetapi, karena pengaruh keluarga, dia memutuskan untuk menjadi atlet bulu tangkis.
“Saya melakukan kedua olahraga itu selama satu tahun, tetapi menjadi rumit. Jadi, pilihannya mudah dibuat. Ayah, saudara laki-laki, dan saudara perempuan saya memainkan olahraga itu (bulu tangkis), jadi saya ikut serta. Juga, saya suka perasaan menang,” tambahnya.
Wajar jika publik Indonesia tak terlalu sering mendengar nama Lianne Tan sebelumnya. Sebab, tunggal putri peringkat 38 dunia ini lebih sering berkompetisi di turnamen BWF International Challenge/Series yang dihelat di Eropa, Amerika, dan Afrika.
Namun sebenarnya, Tan dan juga Yuhan pernah berkompetisi di Olimpiade 2012 dan 2016. Nasibnya di dua Olimpiade tersebut sama seperti di Tokyo sekarang, yaitu tersingkir di babak grup.
Satu hal menarik lain dari Tan adalah bahwa dia pernah mengambil studi Kedokteran Gigi di Universitas Radboud, Nijmegen, Belanda. Jadi, selain punya prestasi di bidang olahraga, dia juga memiliki riwayat pendidikan di bidang akademis.
Sejumlah Prestasi Bulu Tangkis Lianne Tan:
- Medali perunggu European Junior Championships 2009
- Juara Slovenian International 2010
- Juara Cyprus International 2011
- Juara Morocco International 2014
- Juara Romanian International 2015
- Juara Dutch International 2015
- Juara Morocco International 2015
- Juara Estonian International 2016
- Juara Suriname International 2018
- Juara Brazil International 2019
- Medali perak European Games 2015